Produk yang
ditawarkan oleh CV. MOKLET TEAM adalah produk yang dipasarkan dengan nama Banspil
Biscuit. Produk
ini merupakan jenis jajanan
yang menggunakan bahan baku kulit pisang, sehingga terciptalah produk konsentrat
sehat dan murah.
Berikut adalah profil lengkap produk Banspil Biscuit:
Jenis
produk : Makanan Ringan
Bentuk :
Biskuit
Bahan
dasar :
Kulit
Pisang
Merk :
Banspil
Biscuit
pesifikasi
produk :
-
Berat : 200 gr
-
Komposisi :
Kulit Pisang
- Harga : Menunggu harga pisang
-
Kandungan
gizi : Nunggu dari
web
-
Manfaat :
· Manfaat untuk konsumen
ü
Mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
·
Manfaat
untuk penyedia bahan baku
ü
Pemanfaatan
sumber daya lokal.
ü
Pemanfaatan
bahan baku organik yang terbuang.
ü
Meningkatkan
pendapatan penyedia bahan baku.
·
Untuk
pengelola
ü
Menyediakan
lapangan pekerjaan.
ü
Meningkatkan
daya jual bahan baku lokal.
THREAT (ANCAMAN)
·
Persaingan dengan produk oleh-oleh khas Malang - Batu yang sudah memiliki brand.
|
OPPORTUNITY (PELUANG)
·
Bahan baku melimpah dan murah
·
Produk yang ditawarkan terjangkau
harganya
·
Target wisatawan dan pendatang di Malang - Batu
sehingga pembelian dengan jumlah banyak
|
WEAKNESS (KELEMEHAN)
·
Teknologi
produksi masih sederhana.
·
Sulit dijual kepada penduduk asli Malang - Batu sendiri.
|
STRENGTH (KEKUATAN)
·
Bahan
diperoleh dengan harga murah karena keberadaannya yang melimpah
·
Kandungan nutrisi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan
·
Harga yang ditawarkan lebih murah
daripada jajanan lain.
·
Unik dan bersifat lokal.
|
2.3.
Segmentasi Pasar dan Target Pasar
2.3.1
Segmentasi Pasar
segmentation
adalah proses
membagi pasar yang lebih besar ke beberapa bagian yang didasarkan pada satu
atau lebih karakteristik. segmentasi pasar yang sesuai dengan bisnis Banspil Biscuit dapat ditinjau dari
berbagai macam segmentasi berikut :
Segmentasi
|
Keterangan
|
Wilayah
|
Wilayah yang akan kami jadikan daerah
pemasaran adalah daerah Malang-Batu Jawa Timur. Hal
ini dikarenakan wilayah ini mudah dijangkau oleh tim Banspil Biscuit dan
merupkan wilayah dengan
banyak lokasi pariwisata serta akses memperoleh bahan baku lebih mudah dan
murah.
|
Kepadatan jumlah wisatawan
|
Tingkat
perekonomian di daerah Malang dan
Batu paling banyak didukung oleh sektor pariwisatanya yang tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari jumlah
wisatawan yg tercatat mencapai 4 juta per tahun.
|
2.3.2 Target Pasar
Target market adalah kelompok yang
memilih suatu perusahaan untuk menjadi pelanggan sebagai hasil dari segmentasi
dan penargetan. Setelah pasar dibagi dalam segmen-segmen maka
perusahaan harus memutuskan suatu
strategi target market.
Strategi
targetting yang dapat dilakukan pada
bisnis Banspil Biscuit ini adalah target konsumen dengan
konsumennya adalah para wistawan dari luar Kota Malang dan Batu,
Jawa Timur. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk memiliki konsumen dari dalam Kota Malang dan Batu
sendiri.
Konsumen
yang potensial menjadi target dari produk Banspil Biscuit ini
menurut uraian pada bahasan sebelumnya yaitu para wisatawan yang
datang ke Malang
dan Batu. Berdasarkan Badan Pusat
Statistik Malang dan
Batu, jumlah penduduk di Kota maupun di Kabupaten
Malang adalah sebesar 3.956.645 dimana
jumlah penduduk lokal dan juga di Malang sekarang telah menjadi kota pelajar
dan terdapat 20 lebih Universitas.
Selain itu didukung dengan banyaknya lokasi pariwisata di Kota dan Kabupaten
Malang, seperti Pulau Sempu, Taman Rekreasi Selecta, Taman Rekreasi Sengkaling,
dan pusat oleh-oleh di pasar Lawang. Dan jumlah tersebut diperkirakan akan
meningkat tiap tahun. Untuk Kota Batu sendiri jumlah penduduknya adalah 210.109 jiwa. Jumlah wisatawan yang berekreasi di Batu diperkirakan lebih besar
daripada jumlah wisatawan di Kota dan Kabupaten Malang. Hal ini disebabkan oleh
lokasi pariwisata di Batu yang populer seperti Jatim Park I, Jatim Park II,
Batu Night Spectacular, dan Eco Green Park. Tentunya
jumlah pendatang yang tinggal di Malang akan menambah jumlah penduduk yang sering melakukan perjalanan hilir mudik. Secara
otomatis perputaran uang untuk penjualan oleh-oleh di
daerah Malang
dan Batu meningkat tajam dari tahun
ketahun. Keadaan ini menjadi salah satu alasan dan kekuatan dalam mendirikan
bisnis oleh-oleh
di Malang dan Batu.
Dari total keseluruhan jumlah
pendatang dan wisatawan di
Malang
dan Batu, kami memprediksi bahwa total
mayarakat yang akan membeli
produk kami adalah kurang lebih 30% dari total pendatang dan wisatawan di Malang dan
Batu.
Secara
garis besar, produk yang kami hasilkan adalah kami tujukan untuk jajanan oleh-oleh.
Konsumen tersebut akan kami konsentrasikan dalam hal penjualan produk kami,
karena kami sangat percaya bahwa para wisatawan dan pendatang di Malang dan
Batu memerlukan
biaya lebih untuk pembelian oleh-oleh di lokasi pariwisata tersebut.
Oleh karena itu, para wisatawan
dan pendatang tersebut akan dapat menerima produk kami dengan tangan
terbuka dan penuh pengharapan, dikarenakan produk ini mempunyai kandungan
nutrisi yang lebih besar jika dibandingkan dengan produk-produk yang sudah ada,
namun harganya relative lebih murah dibandingkan dengan jajanan dan oleh-oleh
lainnya .
Meskipun
Malang mempunyai bahan baku lokal yang melimpah untuk dikelola menjadi biskuit kulit pisang,
tetapi sampai saat ini yang memproduksi belum ada. Kemampuan secara keilmuan
dan modal mereka masih rendah, sehingga kami mempunyai tekat untuk menjadi
leader bisnis dalam produk
biskuit kulit pisang ini.
2.4.2 Deskripsi Sektor Industri
(belom diedit)
Banspil Biscuit
merupakan produk yang bergerak di industri sektor Makanan ringan. Diawal
berdirinya Banspil Biscuit ini akan di pasarkan di sekitar kota Malang. Oleh karena itu sektor industri
akan di tela’ah lebih lanjut di sektor lingkup kawasan Kota Malang.
Kota
Malang merupakan kota perdagangan dan jasa. yaitu dengan luas penduduk sekitar
3.956.645 jiwa dan banyaknya angkatan kerja yang masih belum mendapatkan
pekerjaan. Pemerintah kota Malang juga menetapkan
sektor perdagangan dan jasa sebagai andalan pembangunan ekonomi di daerahnya.
2.4.3 Strategi pendistribusian produk
Kami dapat mendistribusikan produk ini dengan 2
cara yakni dengan mengirim produk langsung kepada konsumen dan melalui distributor.
1.
Mengirim produk langsung kepada konsumen
Kami mengirim produk secara langsung kepada konsumen yang melakukan
pemesanan. Untuk pemesanan langsung akan diberikan layanan khusus.
2.
Melalui distributor
Kami akan mengirim produk melalui distributor
yang akan ditujukan kepada agen-agen yang berminat untuk membeli produk kami.
2.4.4 Marketing
Mix
1.
Product
Produk
dari bisnis kami adalah jajanan
oleh-oleh yang berbahan dasar kulit pisang, tepung terigu, mentega,
telur,
gula, dan
susu yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga tercipta produk Banspil
Biscuit yang memiliki kandungan nutrisi
tinggi.
2.
Promotion
Strategi promosi yang akan kami jalankan melalu 2 cara, yakni
dengan strategi offline dan strategi online. Dari 2 strategi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1)
Offline
a.
Brosur dan poster
Dalam brosur dan poster kami akan memberikan
informasi produk secara lengkap dan menyeluruh kepada setiap konsumen. Brosur
dan poster tersebut akan kami sebar di tempat-tempat seperti pusat oleh-oleh, pasar, pertokoan, dan tempat-tempat yang sering dikunjungi orang.
b.
Pameran
Dalam pameran produk tentu akan mengundang banyak konsumen dari dalam dan luar daerah
sehingga potensi untuk transaksi jual beli sangat tinggi.
2)
Online
a.
Blog
Dalam blog kami bisa mempromosikan produk ini
secara lebih rinci dan lebih lengkap dan terupdate
setiap harinya.
b.
Facebook dan Twitter
Dalam facebook dan twitter ini terdapat
informasi-informasi yang lebih jelas dan mudah untuk diketahui oleh para
konsumen dan mudah untuk dijadikan sebagai sarana komunikasi jarak jauh.
3.
Place
Untuk penempatan
pusat produksi biskuit tersebut berlokasi di
Jl. Danau Ranau III
G2D4, Sawojajar Kec.
Kedung Kandang, Malang dan tentunya lokasi mudah dijangkau
.
4.
Price
Dapat kami
deskripsikan bahwa perkiraan harga Banspil Biscuit mencapai
Rp 3.000/bungkus,-.
Jika dibandingkan dengan
produk oleh-oleh lain yang harganya mulai dari Rp5.000/bungkus,-
sampai dengan Rp 8.000/bungkus,-, sehingga harga Banspil Biscuit
terbilang cukup terjangkau bagi target pasar kami.
2.5.
Analisis Kompetitor
2.5.1
Analisa
Persaingan Pasar
2.5.1.1 Kompetitor
Adapun
urutan produk-produk kompetitor tersebut berdasarkan selera pasar adalah
sebagai berikut:
1.
Kusuma Agrowisata
2.
Bakpao
telo
3.
Keripik Tempe Lancar Jaya
2.5.1.2 Competitive Advantage
Produk Banspil
Biscuit mempunyai
banyak keunggulan, tidak hanya kandungan nutrisinya yang tinggi, tetapi juga
harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Yang paling
utama dalah produk ini merupakan produk yang sangat murah jika dibandingkan
dengan produk sejenis yang lain, dapat dikatakan bahwa harga Banspil
Biscuit hanya
mencapai 60% dari harga produk oleh-oleh lainnya. Dan juga tak kalah hebatnya
bahan – bahan dari Banspil Biscuit 100% alami dan mendaur ulang dari produk
yang sudah tak terpakai, hal itu yang menjadi senjata utama dari produk kami.
2.5.1.3 Posisi Banspil Bscuit
Setelah melihat dari
banyaknya kompetitor dengan urutan-urutannya menurut selera pasar, serta
deskripsi Banspil Biscuit, maka kita dapat mengindikasi bahwa Banspil
Biscuit dengan
kandungan nutrisi yang tinggi, serta harga yang sangat terangkau, dari sini
kami memprediksikan bahwa Banspil dapat menempati posisi ketiga dalam
persaingan pasar dengan produk-produk kompetitif di atas.
Dengan menggunakan 2 kriteria
yakni perbandingan harga dan promosi, dapat kami deskripsikan bahwa perkiraan
harga Banspil Biscuit mencapai Rp 3.000/bungkus,-. Jika dibandingkan produk
oleh-oleh yang lain
yang harganya mulai dari Rp5.000/bungkus sampai dengan Rp8.000/bungkus, harga Banspil
Biscuit terbilang cukup terjangkau bagi target pasar kami. Kemudian untuk
faktor promosi, agar produk kami dikenal oleh masyarakat luas, kami melakukan
promosi pada konsumen yang telah kami targetkan, dengan memanfaatkan social
media secara online maupun secara offline.
2.6.1 Kapasitas Produksi
Kami
memproduksi Banspil Biscuit dalam tahap awal sebanyak 100 bungkus/hari untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen. Sehingga para konsumen bisa mendapatkan
dengan mudah dan praktis.
2.6.2 Teknologi yang dipergunakan
Kami
menggunakan teknologi sederhana seperti blender dan oven yang membantu proses
produksi.
·
Oven
Oven yang kami gunakan adalah oven standar untuk
pembuatan biskuit dan kue.
·
Blender
Blender difungsikan sebagai penghalus dan pencampur bahan
yang efisien dan cepat.
2.6.3 Proses Produksi yang
dirancang (belom)
Proses pembuatan Banspil
Biscuit cukup mudah, melalui beberapa tahap seperti: pencucian, penggilingan,
penjemuran, dan pengemasan.
·
Bahan-Bahan:
1. Kulit pisang
2. Tepung terigu
3. Mentega
4. Gula halus
5. Susu
6. Air es
7. Soda kue
·
Peralatan:
1. Blender
2. Oven
·
Langkah kerja:
1. Cuci kulit pisang hingga bersih dan haluskan dengan blender
2. Campurkan tepung terigu dan soda kue, aduk kemudian ayak. Tambahkan susu
bubuk, aduk rata kembali
3. Tambakhan mentega, gula, dan kulit pisang yang sudah halus, aduk rata
4. Tambahkan air es dan aduk rata hingga adonan bisa dibentuk
5. Bentuk adonan menjadi pipih dan kecil-kecil
6. Panggang adonan dan tunggu hingga warna berubah kecoklatan
7. Jika sudah
kecoklatan, keluarkan dari oven dan dinginkan
8. Masukkan ke dalam plastik dan ke dalam box
Kebutuhan tenaga kerja tidak langsung
disesuaikan dengan struktur perusahaan. Tenaga kerja ini harus sesuai dengan
kebutuhan suatu industri. Adapun perincian tenaga kerja yang dibutuhkan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
1.
Jumlah Tenaga Kerja Langsung
No.
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1.
|
Karyawan bagian Penyedia bahan baku
|
2
|
2.
|
Karyawan bagian Marketing
|
2
|
3.
|
Karyawan bagian Produksi
|
3
|
4.
|
Karyawan bagian pengemasan
|
2
|
5.
|
Karyawan bagian Administrasi
|
1
|
Jumlah
|
10
|
Tabel 3. Jumlah
Tenaga Kerja Langsung
2.
Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung
No.
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1.
|
Direktur
|
1
|
2.
|
Manager
|
1
|
3.
|
Bagian Pengolahan
|
1
|
Jumlah
|
3
|
Tabel 4. Jumlah
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja bagian produksi
atau tenaga kerja langsung dapat dipenuhi oleh penduduk di daerah sekitar
pabrik dengan melakukan pelatihan atau training terlebih dahulu. Jumlah tenaga
kerja yang diperlukan dalam pendirian bisnis Banspil Biscuit berkisar 10 orang. Berdasarkan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan atas:
-
Sarjana (S1) : 7,6 %
-
Diploma (D3) : 8,9 %
-
SMA : 71,9 %
-
SMP : 4,8 %
2.8.
Analisis Keuangan (belom)
2.8.1
Kebutuhan bahan baku dan pembantu
2.8.1.1 Biaya tetap
2.8.1.1.1 Biaya alat produksi
Barang
|
Satuan
|
Harga @unit
|
Harga Total
|
Oven
|
1
|
Rp 1.000.000
|
Rp 1.000.000
|
Blender
|
1
|
Rp 500.000
|
Rp 500.000
|
Baskom
|
2
|
Rp15,000
|
Rp30,000
|
Neraca
|
1
|
Rp50,000
|
Rp50,000
|
Cetakan Biskuit
|
4
|
Rp5,000
|
Rp20,000
|
Total
|
Rp 1.570.000
|
Rp 1.600.000
|
2.8.1.2
Biaya tidak tetap
2.8.1.2.1
Biaya bahan produksi
Bahan-bahan yang diperlukan adalah
Kulit pinsang, tepung terigu, mentega, gula,
susu, soda kue.
Kebutuhan barang diasumsikan untuk produksi selama ssatu bulan.
Bahan
|
Kebutuhan/hari
|
Kebutuhan/bulan
|
Harga Satuan
|
Harga/bulan
|
Kulit Pisang
|
|
|
|
|
Tepung
Terigu
|
|
|
|
|
Mentega
|
|
|
|
|
Gula
|
|
|
|
|
Susu
|
|
|
|
|
Soda
Kue
|
|
|
|
|
|
Total
|
|
|
|
2.8.2
Biaya operasional
= Biaya tetap + Biaya tidak tetap
= Rp 1.585.000 + Rp5.625.000
= Rp
7.210.000
2.8.3
HPP (Harga Pokok Penjualan)
HPP =
Total Produksi dalam
1 bulan = 100 X 30 hari
(Masa Kerja 30 hari/Bulan)
HPP =
= Rp. 2.403,- Harga
jual/kg = Rp. 4.000
,-
2.8.4
Keuntungan
Laba/kemasan =
harga jual – harga pokok
= Rp. 4.000 – Rp. 2.403,-
= Rp
1.597,-
Target penjualan/hari = 100
pack
Kemasan
untuk Outlet= 100 pack
Total laba/bulan =
Rp.1.597x100 x 30
=
Rp. 4.791.000,-
Jadi
pendapatan selama sebulan adalah Rp. 4.791.000,-
Keuntungan yang diperoleh dalam satu
bulan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya.
2.8.5
Jangka
Waktu Pengembalian Modal
= (Investasi + Biaya operasional) : Keuntungan X lama
operasi
= (Rp 1.585.000 +
Rp7.210.000): Rp. 4.791.000 x 1 Bulan
= 1.8 bulan
Artinya modal akan kembali setelah operasi selama 1.8 bulan
2.8.6
Return of
Invesment (ROI)
ROI merupakan analisis untuk mengetahui
efisiensi pengunaan modal untuk mengukur keuntungan usaha dalam kaitannya
dengan investasi yang digunakan. Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:
ROI =
|
Laba
|
x
100 %
|
Modal
|
ROI =
|
Rp.
4.791.000
|
x
100 %
|
|
Rp7.210.000
|
|
ROI =
|
66,45 %
|
|
|
|
|
|
|
Nilai 66,45 %menunjukkan bahwa dengan
modal 1,00 yang dikeluarkan, akan kembali sebasar 66,45.
2.8.7
POT
(Pay Out Time)
POT (Pay Out Time) =
=Rp 1.585.000 : Rp.
4.791.000
=
0,3 Tahun
2.9.
Analisis Dampak dan Resiko
Setiap bentuk usaha memiliki resiko yang selalu ada baik hambatan maupun
larangan yang dapat mengancam kelangsungan usaha, bahkan adanya kasus hutang
piutang yang menyebebkan usaha gulung tikar. Begitu juga dengan bisnis Banspil
Biscuit, hal – hal yang beresiko
terhadap kelangsungan bisnis ini yaitu:
1.
Daya
Tahan dan Keamanan Bahan
Daya tahan
dan keamanan bahan oleh-oleh adalah hal yang penting dalam bisnis dibidang kuliner, dalam hal ini penggunaan bahan dengan kualitas
tidak memadai tidak dianjurkan dan kontaminasi oleh mikroba adalah hal yang
harus diperhatikan untuk menjaga keamanan dan mutu produk. Dalam
pembuatan Banspil Biscuit menggunakan kulit pisang yang tidak terpakai, kami berani menjamin keamanan
produk kami bagi para konsumen, karena sebelum diolah, bahan-bahan tersebut
mengalami proses strerilisasi akan mikroba dan bakteri buruk yang dapat
mengancam kesehatan.
2.
Target
Pejualan
Dalam
hal ini Produsen Banspil Biscuit harus memplaning berapa barang yang terjual dan
berapa barang yang tersisa, dan bagaimana cara menutupi biaya produksi barang
yang tersisa. Atau pemanfaatan produk sisa menjadi produk baru yang bermanfat.