
Teman tolong dibaca yahh ini makalah tugas saya semester 1 kelas 9 kmaren, semoga ada manfaatnya....
:D happy reading :D
A. Rahasia Jumlah Tulang Manusia dan Hubungannya dengan Wudhu
Secara anatomis, anggota wudhu terletak pada ujung-ujung tubuh (kepala, tangan, kaki). Bagian-bagian tersebut paling banyak mengandung susunan tulang dan sendi, dan banyak pula melakukan gerakan-gerakan. Dalam hubungannya dengan wudhu, pembasuhan anggota wudhu kebanyakan tiga kali dan ada yang satu kali. Dalam kajian dr. Sagiran, didapatkan bahwa tubuh ini mengandung sejumlah tulang yang mendekati bilangan hari dalam setahun. Tulang-tulang penyusun anggota wudhu jumlahnya tertentu, dikalikan masing-masing dengan jumlah kali pembasuhan pada saat wudhu, akan menghasilkan bilangan yang sama dengan keseluruhan jumlah tulang manusia. Berikut penjelasannya:
1. Lengan dan tangan: 30 buah (terdiri atas 1 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang lengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari-jari).
2. Tungkai dan kaki: 31 buah (terdiri atas 2 buah tulang tungkai bawah, 8 buah tulang pergelangan kaki, 21 buah tulang telapak dan jari-jari).
3. Wajah: 12 buah (terdiri atas tulang dahi, baji, rahang atas-bawah masing-masing 1 buah, tulang air mata, pelipis, hidung dan pipi masing-masing 2 buah).
4. Rongga mulut dan hidung: 41 buah (terdiri atas geligi 32 buah, langit-langit dan rahang masing-masing 1 buah, sekat dan karang hidung 7 buah).
5. Kepala dan telinga: 12 buah (terdiri atas 2 buah tulang pelipis, 2 buah tulang ubun-ubun, 1 buah tulang baji, dahi, dan belakang kepala, 6 buah tulang pendengaran).
12
Bagian tubuh pada poin a-d dijumlahkan menghasilkan angka 114. angka tersebut dikalikan 3 karena pembasuhan waktu melakukan wudhu sebanyak 3 kali, menghasilkan angka 342. Poin e tidak dikalikan 3 karena karena memang hanya satu kali pembasuhan, sehingga jumlah dari poin a-e adalah 354, yakni sama dengan jumlah hari dalam 1 tahun hijriyah, selain itu sama dengan jumlah seluruh
tulang manusia. Dengan demikian, membasuh anggota wudhu pada saat berwudhu seakan-akan sudah membasuh seluruh tubuh.[1]
B. Wudhu dan Aliran Darah Perifer
Dalam Hadits riwayat Imam yang empat (Imam Abu Hanafiah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambal) diterangkan, ”Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela-sela jari-jari kalian... .” Perintah ini secara medis sangat bermakna. Ternyata, dibagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela-sela jari sudah tentu memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen.
Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela-sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiap 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120-230 ujung saraf peraba. Dari sini kita bisa pahami bahwa bagi orang yang tidak bisa melihat, tangan bagaikan ”mata”, karena dengan tangan dia bisa membaca huruf braile. Oleh sebab itu hendaknya kita mensyukuri serta merawatnya dengan senantiasa melaksanakan semua kewajibanNya dan menjauhi semua laranganNya.
C. Ear Acupunture
Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialisasi kedokteran di China. Menurut ilmu akupuntur, telinga adalah representasi dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah bagian yang sering dipasang anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpannya organ-organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan-akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang.
No comments:
Post a Comment